Kamis, 31 Oktober 2013

Tugas kelompok Kasus Pelanggaran Kode Etik Akuntan Publik

Nama Anggota :
- Hendra Eka Rusmedia (23210207)
- Eko Dwi Kartiko (22210309)
- Adiman (29210352)
- Suranta Efraim Zhons (26210744)
- Rudi (29210332)
- Reza Yuliansyah (28210978)

Kelas : 4EB22

Kasus Bank Mutiara terhadap Nasabah

SOLO, KOMPAS.com — Bank Mutiara tidak akan membayar sepeserpun kepada 27 nasabah yang menggugat melalui Pengadilan Negeri Surakarta ataupun nasabah lainnya dalam kasus pembelian reksadana Antaboga. Bank Mutiara berpegang pada hasil putusan Mahkamah Agung (MA) dalam perkara gugatan Wahyudi Prasetio terhadap PT Bank Century, Tbk yang kini bernama PT Bank Mutiara, Tbk.
"Kami tidak akan membayar sepeserpun karena mereka bukan nasabah Bank Century, melainkan PT Antaboga Delta Securitas Indonesia. Tidak perlu menagih-nagih lagi karena tidak akan kami bayar. Kami pakai dasar kasus di Surabaya, MA memutuskan Bank Mutiara tidak perlu membayar gugatan nasabah," papar kuasa hukum Bank Mutiara, Mahendradatta, di Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu (28/11/2012).
Mahendradatta didampingi Sekretaris Perusahaan Bank Mutiara Rohan Hafas. Menurut Mahendradatta, pihaknya akan mengajukan permohonan penundaan eksekusi kepada Pengadilan Negara (PN) Surakarta. Surat permohonan rencananya akan disampaikan hari Senin pekan depan. 
Salah satu nasabah, Sutrisno, yang tergabung dalam Forum Nasabah Bank Century, mengatakan, pihaknya telah mengajukan sita eksekusi kepada PN Surakarta karena Bank Mutiara dinilai tidak beritikad baik memenuhi putusan hukum untuk membayar nasabah. "Soal nasabah Antaboga yang dikatakan bukan nasabah Century itu lagu lama. Dalam sidang di Pengadilan Negeri Surakarta itu terbantahkan," tutur Sutrisno. 
Kuasa hukum Forum Nasabah Bank Century Solo, Herkus Wijayadi, mengatakan, upaya peninjauan kembali tidak menghalangi sita eksekusi, terlebih hanya surat permohonan penundaan sita eksekusi. "Apa yang terjadi di Surabaya tidak bisa dijadikan yurisprudensi untuk kasus nasabah di kota lain karena kasusnya tidak persis sama. Kalau dikatakan ada nasabah yang tanda tangan perjanjian dengan kop PT Antaboga, di Solo tidak terjadi demikian dan itu sudah terbukti di pengadilan," ungkap Herkus.

Pendapat :
Menurut kelompok kami ini merupakan pelanggaran kode etik dalam akuntansi karena bank mutiara tidak beritikad baik dalam kasus ini maka hak-hak dari nasabah atau konsumen yang tidak terpenuhi yang disebabkan bank mutiara tidak memenuhi putusan hukum untuk membayar gugatan nasabah. Oleh karena itu banyak nasabah yang dirugikan dalam kasus ini.


Sumber :

SOLO, KOMPAS.com
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/11/29/09175194/Bank.Mutiara.Tolak.Bayar.Nasabah

Sabtu, 12 Oktober 2013

Tugas 1 Etika Profesi Akuntansi

Nama : Hendra Eka Rusmedia
NPM : 23210207
Kelas : 4EB22



Abdullah (2006:4) menjelaskan arti kata etika berdasarkan etimologinya yang berasal dari bahasa Yunani, ethos, yang bermakna kebiasaan atau adat-istiadat.
Bertens (1993:4) memaparkan pengertian etika dalam dalam bentuk jamak ta etha yang juga berarti adat kebiasaan.
Riady (2008:189) menjelaskan bahwa etika dalam bahasa Latin diartikan sebagai  Moralis yang berasal dari kata Mores dengan makna adat-istiadat yang realistis bukan teoritis.
Dra. Hj. Mimin Emi Suhaemi (2002:7) Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan dengan kewajiban moral.
Murtanto &  Marini   (2003:   240)   etika merupakan   filsafat   atau pemikiran  kritis  dan  mendasar  tentang  ajaran-ajaran dan  pandangan  moral.  Kamus Besar Bahasa Indonesia   mendefinisikan etika sebagai  ilmu mengenai apa yang baik dan  apa  yang  buruk  dan  tentang  hak  dan  kewajiban   moral  (akhlak).

Etika Mahasiswa
            Etika dalam mahasiswa, sebagai mahasiswa kita harus menjaga sikap dan harus sopan santun terhadap dosen, ketika dosen menerangkan perkuliahan mahasiswa harus memiliki etika yang baik seperti menghargai penjelasan dosen yang berikan, berbicara kepada dosen itu harus memiliki etika dala berbicara dengan menggunakan bahasa yang sopan, dan di dalam area kampus mahasiswa harus mematuhi peraturan kampus seperti berpakaian yang rapih dan sopan supaya kita terlihat memiliki etika dan perilaku yang baik.

Etika Anggota Keluarga
            Etika dalam anggota keluarga, di dalam keluarga kita harus memiliki etika seperti berperilaku yang baik terhadap orang tua dan jangan sekali-kali melawan kepada orang tua, karena itu akan membuat hati orang tua sakit, ketika kita mau pergi main maupun ke kampus kita harus berpamitan terlebih dahulu karena itu perilaku yang baik dan ketika berbicara terhadap orang tua nada suara kita harus sopan dan jangan memakai nada suara yang tinggi.

Etika Anggota Masyarakat
            Etika dalam anggota masyarakat itu contohnya seperti kita berada di lingkungan rumah kita harus bertegur sapa dengan tetangga dan berperilaku baik, bertingkah laku baik dengan tetangga, dengan cara menghargai dan sopan terhadap tetangga, itu akan membuat etika kita dalam anggota masyarakat terlihat baik

Etika Sebagai Akuntan Publik
            Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme. Dalam melaksanakan tanggung-jawabnya sebagai profesional setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.






Abdullah, M. Yatimin. 2006, Pengantar Studi Etika, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Bertens. K, 1993, Etika, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Mochtar Riady, Dr, 2008, Filsafat Kuno Dan Manajemen Modern,PT.Bhuana Ilmu Populer,Kelompok Gramedia, Jakarta.

Emi. Hj, Mimin Suhaemi, Dra. Mpd. 2002, Etika Keperawatan Aplikasi pada praktek, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Murtanto dan Marini. 2003. Persepsi Akuntan Pria dan Akuntan Wanita sertaMahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi terhadap Etika Bisnis dan EtikaProfesi Akuntan, Prosiding Simposium Nasional Akuntansi VI, Oktober,hlm.790–805.

Selasa, 25 Juni 2013

tugas bahasa inggris bisnis 2

Nama  : Hendra Eka Rusmedia
NPM    : 23210207
Kelas  : 3EB22 

Tugas 4
Bahasa Inggris Bisnis 2 #          

       Menurut saya usia-usia orang yang baru memasuki usia remaja belum dibolehkan dianjurkan menjalani hubungan dengan lawan jenisnya. Karena pada usia tersebut pemikirannya masih labil, takutnya terjadi hal yang tidak diinginkan dan efeknya negatif. Oleh karena itu para remaja disarankan untuk menjalin hubungan diatas umur 18 tahun. Karena pada usia tersebut para remaja sudah mengetahui apa yang baik dan buruknya dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis. Menurut saya pada usia diatas 18 tahun kematangan emosional para remaja sudah terbentuk, dan mengetahui mana yang baik ketika mejalani hubungan atau yang disebut berpacaran.

       Dalam menjalani hubungan, para remaja harus ada yang memantau dalam menjalani kasih kepada lawan jenisnya. Yang memantau remaja tersebut adalah orang tua, Dimana peran orang tua sangat penting didalam kalangan para remaja. Karena para orang tua tau mana yang baik dan buruk dalam pergaulan para remaja. Orang tua juga harus berperan dalam menjaga anak-anaknya supaya anaknya tidak masuk kedalam pergaulan yang salah. Peran orang tua sangat penting karena takutnya terjadi kekerasan yang bisa menimbulkan luka fisik dan psikis, kalau terkena luka psikis itu penyembuhannya agak lama.

        Cara yang baik untuk mengakhiri penderitaan anak yaitu dengan cara melarang dan menjauhkan si anak kepada pacarnya yang suka melakukan kekerasan. Kita harus bisa mengetahui mana orang yang baikdan pantas untuk menjadi pasangan kita, supaya kita tidak terjerumus didalam percintaan yang mengakibatkan luka dalam psikis kita. Ketika kita mengalami tindak kekerasan yang mengenai psikis kita, kita bisa meminta bantuan tenaga professional yang bisa membantu kita dalam mengurangi penderitaan kita. Tenaga professional tersebut adalah psikolog, karena psikolog adalah tempat konsultasi dan kita juga bisa berbagi cerita baik dalam penderitaan dan tekanan. Psikolog bisa memulihkan luka psikis orang yang sedang mengalami penderitaan dan tekanan yang berat.


Selasa, 21 Mei 2013

10 interjection


Nama  : Hendra Eka Rusmedia
NPM    : 23210207
Kelas  : 3EB22 

Tugas 3
Bahasa Inggris Bisnis 2 #


1. uh-huh!



2. alas!


3. mm!


4. hmm!


5. hush!


6. hi!


7. grr!


8. argh!


9. oops!


10. ouch!



Senin, 22 April 2013

30 Sentences Simple Present


Nama  : Hendra Eka Rusmedia
NPM    : 23210207
Kelas  : 3EB22 

Tugas 2
Bahasa Inggris Bisnis 2 #


30 Sentences Simple Present

*10 kata kerja (Verbal)

-He makes a car
-She cooks a toast
-She writes a short story
-Fabio watches a football game
-He pushes the door
-Sinta washes plate
-I fix a computer
-They say nice scenery
-I fry a fish
-They buy a company

*10 kata sifat (Adjective)

-He is a bad boy
-He is a famous man
-She is a shy girl
-He is a strong man
-Buffon is a loyal to the juventus fc
- Pirlo is a great ball player
-He is a funny guy
-He is jealous that her friend happy
-They are calm in the face of problems
-He is a fair man

*10 kata keterangan (Adverb)

-He is on the field
-He is under the seat
-She is often daydream at home
-I am put the books in the library
-They are play football in a stadium
-I often ride the train at the station
-I am shower every day
-They are always make trouble in school
-She is never out of the house
-He is often the way to the park

Sabtu, 09 Maret 2013

3 sentences


Nama  : Hendra Eka Rusmedia
NPM    : 23210207
Kelas  : 3EB22 

Tugas 1
Bahasa Inggris Bisnis 2 #

Make 3 sentences of simple present, simple past, simple future, present continuous, present perfect


SIMPLE PRESENT

(+) Roni makes the fastest car in the world
(-) Roni does not make the fastest car in the world
(?) Does roni make the fastest car in the world?


SIMPLE PAST

(+) They gave the gift of a souvenir
(-) They did not give the gift of a souvenir
(?) Did they give the gift of a souvenir?


SIMPLE FUTURE

(+) Sinta will print the book on romance
(-) Sinta will not print the book on romance
(?) Will sinta print the book on romance?


PRESENT CONTINUOUS

(+) He is writing a message to his family
(-) He is not writing a message to his family
(?) Is he writing a message to his family?


PRESENT PERFECT

(+) She has burned photo memories
(-) She has not burned photo memories
(?) Has she burned photo memories?






Senin, 14 Januari 2013

Jurnal Ekonomi Manajemen


Nama  : Hendra Eka Rusmedia
NPM    : 23210207
Kelas  : 3EB22 

Tugas Kelompok
Bahasa Indonesia 2 #


Jurnal Ekonomi Manajemen


ABSTRAK

Makin luas, kompleks, dan ketatnya persaingan perusahaan dituntut untuk dapat melihat
berbagai kesempatan yang ada dan mencari strategi untuk menciptakan kepuasan bagi
konsumen. Sebagai contoh perusahaan harus mampu memberikan produk dengan mutu
baik, harga terjangkau, fasilitas lengkap, serta mampu menciptakan citra positif
perusahaan di mata konsumen. Strategi tersebut merupakan cara yang cukup penting
dalam menghadapi tingkat persaingan yang kompetitif dengan perusahaan pesaing.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis baik secara serempak atau bersama-
sama maupun secara parsial pengaruh positif fasilitas, harga dan citra perusahaan
terhadap kepuasan konsumen, serta menganalisis variabel yang paling dominan dalam
mempengaruhi kepuasan konsumen Tmbookstore Depok.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari
responden menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya.
Sebanyak 100 responden dipilih dari pengunjung Tmbookstore secara accidental
sampling. Data dianalisis dengan alat analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas, harga, dan citra perusahaan secara
bersama-sama memengaruhi kepuasan konsumen Tmbookstore. Secara parsial hanya dua
dari tiga variabel yang memengaruhi kepuasan konsumen Tmbookstore yaitu harga dan
citra perusahaan. Citra perusahaan mempunyai pengaruh paling besar terhadap kepuasan
konsumen Tmbookstore.


Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Simamora (2002), perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung
terlibat untuk mendapatkan, mrngkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa,
termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.
Menurut Kotler (2005), perilaku konsumen adalah sebuah proses teratur dimana
individu-individu berintegrasi dengan lingkungannya untuk tujuan mengambil keputusan
di pasar tentang barang-barang atau jasa.

Pengertian Jasa

Pengertian jasa menurut Rangkuti (2002) adalah “Pemberian suatu kinerja atau
tindakan tak kasat mata dari satu pihak kepada pihak lain”. Pada umumnya jasa
dkonsumsi dan diproduksi secara bersamaan, dimana interaksi antara pemberi jasa dan
penerima jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut.
Menurut Kotler (2004), yang mendefinisikan jasa sebagai setiap tindakan atau
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya
tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat
dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.

Kualitas Jasa

Dalam memberikan pelayanan berkualitas sebagai usaha untuk mencapai
kepuasan bagi konsumen, perusahaan dapat berpedoman pada dimensi kualitas jasa.
Menurut Kotler (1994), terdapat 5 determinan kualitas jasa. Kelima determinan tersebut
antara lain kehandalan, yang diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan jasa
yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya. Determinan selanjutnya adalah
keresponsifan, yang dimaksud dengan keresponsifan adalah keinginan pihak perusahaan
untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat dan tanggap. Setelah
keresponsifan determinan yang harus dipenuhi adalah keyakinan, dalam hal ini
pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka untuk menimbulkan
kepercayaan dan keyakinan. Determinan kualitas jasa berikutnya adalah empati dan
berwujud, empati yang dimaksud adalah rasa untuk peduli serta memberikan perhatian
pribadi kepada konsumen, sedangkan berwujud maksudnya adalah penampilan fasilitas
fisik, peralatan, karyawan dan media komunikasi.

dirasakan sesuai dengan harapan, maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan
dan jika jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan maka kualitas jasa
dipersepsikan sebagai kualitas jasa yang ideal.

Pengertian Harga

Bagaimana konsumen memandang harga tertentu baik tinggi, rendah maupun
wajar mempunyai pengaruh yang kuat terhadap maksud membeli dan kepuasan. Sebagai
contoh dalam hal persepsi kewajaran harga dimana pada umumnya konsumen
memberikan perhatian pada harga yang dibayar oleh konsumen lain.
Schiffman dan Kanuk (2004) mengatakan terdapat dampak dari persepsi harga
konsumen yang ditimbulkan oleh tiga tipe harga acuan antara lain harga rendah dan
wajar, tinggi dan wajar, yang terakhir tinggi dan tidak wajar. Harga-harga rendah dan
wajar berada dalam rentang harga pasar yang dapat diterima, harga tinggi dan wajar
berada dekat batas-batas luar rentang harga tetapi tidak melewati bidang yang dapat
dipercaya. Sedangkan harga tinggi dan tidak wajar berada jauh di atas batas-batas rentang
harga pasar yang dapat diterima konsumen. Hal tersebut menandakan bahwa konsumen
akan lebih memilih tipe harga yang rendah dan wajar sebelum membeli suatu produk atau
jasa.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penentuan Harga Jasa

Adapun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan harga jasa
diantaranya adalah elastisitas permintaan, membantu para manajer jasa memahami
hubungan antara harga dan permintaan dan variasi permintaan pada berbagai tingkat
penetapan harga. Faktor kedua yaitu struktur biaya, membantu para manajer jasa
memahami biaya penyedian jasa dan variasi biaya ini sepanjang waktu dan berdasarkan
tingkat permintaan. Kemudian faktor yang ketiga ialah persaingan, pemahaman mengenai
biaya pesaing bisa membantu manajer jasa melakukan penilaian atas kapasitas pesaing
untuk mengubah struktur penetapan harga. Keempat, positioning dari jasa yang
ditawarkan. Kelima, sasaran yang ingin dicapai perusahaan. Faktor keenam, siklus hidup
jasa, mencakup tingkat profitabilitas yang diinginkan untuk memastikan kelangsungan
hidup. Ketujuh, sumber daya yang digunakan dan faktor terakhir adalah kondisi ekonomi.

Pengertian Citra

Citra adalah pancaran atau reproduksi jati diri atau bentuk orang perorangan,
benda atau organisasi (Steinmetz dalam Siswanto Sutojo, 2004). Bagi perusahaan citra
juga dapat diartikan sebagai persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan. Persepsi
seseorang terhadap perusahaan didasari atas apa yang mereka ketahui atau mereka kira
tentang perusahaan yang bersangkutan.
Citra perusahaan menjadi salah satu pegangan bagi banyak orang dalam
mengambil berbagai macam keputusan penting. Contoh keputusan tersebut adalah
membeli barabg atau jasa yang dihasilkan perusahaan (konsumen), berlangganan
(pelanggan) dan merekomendasikan produk perusahaan kepada orang lain.

Proses Terbentuknya Citra Perusahaan

Citra perusahaan yang baik merupakan keunggulan bersaing yang mempengaruhi
kepuasan konsumen. Oleh karena itu secara berkala perusahaan harus mensurvey
konsumen untuk mengetahui citra yang tertanam dipikiran masing-masing konsumen.
Menurut Hawkin dkk. (2000), proses terbentuk citra perusahaan berlangsung pada
beberapa tahapan. Pertama, objek mengetahui (melihat atau mendengar) upaya yang
dilakukan perusahaan dalam membentuk citra perusahaan. Kedua, memperlihatkan upaya
tersebut. Ketiga, setelah adanya perhatian objek mencoba memahami semua yang ada
pada upaya perusahaan. Keempat, terbentuknya citra perusahaan pada objek yang
kemudian tahap kelima citra perusahaan yang terbentuk akan menentukan perilaku objek
sasaran, dengan kata lain konsumen, dalam hubungannya dengan perusahaan.

Pengertian Kepuasan Konsumen

Kepuasan menurut Kotler dan Keller (2006) adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang muncul setelah perbandingan antara persepsi atau kesannya terhadap
kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya.
Kepuasan konsumen merupakan bagian yang sangat penting dalam rangka
keberhasilan suatu bisnis. Banyak perusahaan yang menyatakan bahwa tujuan utama
perusahaan adalah untuk memuaskan konumen. Banyak ragam pengungkapannya, karena
kepuasan itu adalah sesuatu yang abstrak dan sulit diukur. Setiap orang mempunyai
penilaian tersendiri tentang kepuasan yang diinginkan, maka keberhasilan suatu
perusahaan sangat ditentukan oleh kepuasan yang dapat diberikan kepada konsumen.
Menurut Kottler (2002), perusahaan yang mampu mengatasi keluhan para
konsumen secara efektif adalah perusahaan yang mengembangkan program pelatihan dan
kriteria penerimaan karyawan dengan memperhitungkan peran perbaikan pelayanan
karyawan, mengembangkan pedoman perbaikan pelayanan yang berfokus pada
pencapaian perlakuan yang memadai dan kepuasan pelanggan, membongkar semua

METODE PENELITIAN

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa hasil
kuesioner yang disebarkan kepada para pengunjung Tmbookstore. Penyebaran kuesioner

dilakukan pada hari Sabtu tanggal 11 Juli 2009 dan berakhir pada hari Minggu tanggal
19 Juli 2009.
Variabel yang diteliti oleh penulis dibedakan menjadi dua. Variabel pertama
disebut variabel bebas yang terdiri atas variabel fasilitas, harga serta citra perusahaan.
Sedangkan variabel yang kedua disebut variabel terikat yaitu tingkat kepuasan konsumen
Tmbookstore.


Teknik Analisis Data


1.Skala Likert

R.S Likert (1932) mengembangkan prosedur penskalaan dimana skala mewakili
suatu countinum bipolar. Pada ujung sebelah kiri dengan angka rendah menggambarkan
suatu jawaban yang negatif sedangkan ujung kanan dengan angka besar menggambarkan
suatu jawaban yang positif. Format tipe Likert dirancang untuk memungkinkan
pelanggan menjawab dalam berbagai tingkatan pada setiap butir yang menguraikan jasa
atau produk.
Kebaikan penggunaan format tipe Likert dibandingkan dengan format check list
yang hanya memberikan jawaban (ya) atau (tidak), adalah bahwa tipe Likert
mencerminkan keragaman nilai sebagai akibat penggunaan skala yang dalam penelitian
berkisar antara 1 sampai dengan 5. Dengan dimensi mutu yang tercermin dalam daftar
pertanyaan, memungkinkan responden mengekspresikan tingkat pendapat mereka dalam
jasa yang diterima lebih mendekati kenyataan yang sebenarnya.


2.Analisis Validitas

Validitas menunjukkan tingkat atau derajat yang digunakan sebagai bukti untuk
mendukung kesimpulan yang ditarik dari nilai yang diturunkan dari ukuran atau tingkat
dimana skala mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Suatu data dikatakan valid
apabila nilai Correced Item lebih besar dari nilai r tabel dengan df = n – 2.


3.Analisis Reliabilitas

Kehandalan atau reliabilitas didefinisikan sebagai seberapa jauh pengukuran
bebas dari varian kesalahan. Dalam memperkirakan kehandalan dari variabel yang diteliti
peneliti menggunakan metode Cronbach’s Alpha (Cronbach, 1951). Perhitungan
perkiraan Cronbrach’c Alpha biasanya dikerjakan dengan bantuan SPSS yang memang
dirancang untuk dapat menghitung perkiraan kehandalan. Suatu variabel dikatakan
handal jika nilai dari Cronbach’s Alpha > 0,6.


4.Analisis Korelasi

Analisis korelasi adalah bagian dari pengujian asosiatif yang bertujuan mencari
kekuatan, signifikansi, dan arah hubungan antara dua variabel. Arah hubungan yang akan
diuji dengan analisis korelasi dapat dikategorikan menurut tiga pola arah hubungan.


5.Analisis Regresi

Analisis regresi adalah salah satu jenis analisis parametrik yang dapat
memberikan dasar untuk memprediksi serta menganalisis varian. Beberapa tujuan dari
dilakukannya analisis regresi antara lain untuk menentukan persamaan garis regresi
berdasarkan nilai konstanta dan koefisien regresi yang dihasilkan, mencari korelasi
bersama-sama antara variabel bebas dengan variabel terikat, dan menguji signifikansi
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat melalui uji F. Untuk mencari korelasi
secara parsial antara variabel bebas dengan variabel terikat, dan menguji signifikasi
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat melalui uji t.

Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk mengetahui berapa pertanyaan yang
valid dan reliabel dengan cara melakukan survey terhadap 100 responden. Hasil
perhitungan validitas dan realibilitas Item-item pertanyaan kuesioner adalah sebagai
berikut:



Tabel 4 Operasionalisasi Variabel Fasilitas, Harga, Citra Perusahaan, dan
Kepuasan Konsumen


setiap variabel dinyatakan valid karena bernilai positif (+) dan bernilai lebih besar dari
0,194 (r tabel) engan df = n – 2 atau df = 43. Nilai Cronbach’s Alpha tiap variabel lebih
besar dari 0.6, yaitu berkisar antara 0.814 sampai dengan 0.914, sehingga keempat
variabel tersebut dinyatakan reliabel.

Analisis Regresi

Setelah melalui tahapan analisis korelasi ketiga varibael independen terhadap variabel
dependen, selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan analisis regresi untuk
mengetahui pengaruh variabel-variabel independent terhadap variabel dependen. Berikut
adalah hasil dari analisis regresi tersebut.

Tabel 9 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics


Sumber : Lampiran 3. hasil keluaran SPSS

Tabel 10 Model Summary Fasilitas, Harga, dan Citra Perusahaan terhadap
Kepuasan Konsumen
Model Summary



Sumber : Lampiran 3. hasil keluaran SPSS

Tabel 11 Anova Fasilitas, Harga, dan Citra Perusahaan terhadap Kepuasan
Konsumen



a. Predictors: (Constant), Citra, Harga, Fasilitas
b. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
Sumber : Lampiran 3. hasil keluaran SPSS


Sumber :
repository.gunadarma.ac.id/.../1/11205529.pdf 
http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1300/1/11205529.pdf