Nama : Hendra Eka Rusmedia
NPM : 23210207
Kelas : 4EB22
Tugas 3
Akuntansi Internasional #
*Harmonisasi Akuntansi Internasional*
Perbedaan
Harmonisasi dan Standarisasi
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian)
praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar
praktik-praktik tersebut dapat beragam. Terkadang orang menggunakan istilah
harmonisasi dan standarisasi seolah-olah memiliki arti yang sama. Namun istilah
harmonisasi dan standarisasi itu berbedam standarisasi adalah sekelompok aturan
yang kaku dan sempit dan bahkan mungkin penerapan satu standar atau aturan
tunggal dalam segala situasi. Standarisasi tidak mengakomodasi
perbedaan-perbedaan antarnegara dan oleh karenanya lebih sukar untuk
diimplementasikan secara internasional. Harmonisasi jauh lebih felskibel karena
mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah mengalami kemajuan yang besar dan
telah mengalami kemajuan yang sangat pesat di internasional dalam tahun-tahun
terkahir. Harmonisasi akuntansi mencakup
harmonisasi :
1.
Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan
pengungkapan).
2.
Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan
public terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek.
3.
Standar audit Survei Harmonisasi Internasional.
Keuntungan
Harmonisasi Internasional :
1. Pasar
modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara
konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor
dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi.
4. Gagasan
terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
Pro
dan Kontra Harmonisasi Standar Akuntansi Internasional
Sebuah tulisan terbaru juga
mendukung adanya suatu “GAAP global” yang terharmonisasi. Beberapa manfaat yang
disebutkan antara lain:
1. Pasar
modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten diseluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor
dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portofolio akan lebih
beragam dan resiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi.
4. Gagasan
terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi.
*Analisis Laporan Keuangan Internasional*
Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam
rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada
masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan
prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa
mendatang. Analisa laporan keuangan sebenarnya banyak sekali namun pada
penelitian kali ini penulis menggunakan analisa rasio keuangan karena analisa
ini lebih sering digunakan dan lebih sederhana.
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan
pada masa kini dan masa lalu dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat
dipertahankan. Analisa rasio mencakup mencakup perbandingan rasio antara suatu
perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio
suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiskal yang lain, dan
perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku. Analisis ini memberikan
masukan terhadap derajat perbandingan dan relatif pentingnya pos-pos laporan
keuangan dan dapat membantu dalam mengevaluasi efektifitas kebijakan operasi,
investasi, pendanaan dan retensi laba yang diambil manajemen.
Analisis arus kas berfokus kepada laporan arus kas arus kas, yang memberikan
informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan, yang
diklasifikasikan menjadi aktifitas operasi, investasi dan pendanaan, serta
pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara
periodik. Para analis dapat menggunakan analis arus kas untuk menjawab banyak
pertanyaan mengenai kinerja dan manajemen perusahaan.
Analisis Rasio Sejumlah bukti yang kuat menunjukan adanya perbedaan besar
antar negara. dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan
keuangan lainnya yang berasal dari faktor akuntansi dan non akuntansi
Laporan arus kas yang sangat mendetail diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP
Inggris, IFRS, dan standar akuntansi disejumlah negara yang jumlahnya semakin
bertambah. Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat
khususnya dalam analisis internasional karena tidak terlalu dipengaruhi oleh
perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis
laba. Apabila laporan arus kas tidak disajikan, seringkali ditemukan kesulitan
untuk menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus kas lainnya dengan
menyesuaikan laba berbasis akrual Mekanisme untuk mengatasinya
Sekelompok prinsip yang diakui secara internasional, atau sesuai dengan
dasar lain yang lebih umum. Algoritma penyajian ulang yang relatif sederhana
cukup efektif untuk digunakan. Algoritma penyajian ulang hanya berfokus pada
empat perbedaan prinsip akuntansi yaitu :
1.Asumsi biaya
persediaan
2.Metode
depresiasi
3.Bonus terhadap
direksi dan auditor wajib
4.Pajak
tangguhan dan cadangan pajak khusus
*Manajemen Resiko Keuangan*
Tujuan utama manajemen resiko
keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan
tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas dan equitas. Resiko
volatilitas harga yang dihadapi ini dikenal sebagai resiko pasar. Resiko pasar
terdapat dalam berbagai bentuk. Meskipun fokus terhadap volatilitas harga atau
tingkat, akuntan manajemen perlu mempertimbangkan resiko lainnya seperti :
1.
Resiko liquiditas timbul karena tidak semua produk manajemen resiko keuangan
dapat diperdagangkan secara bebas.
2.
Diskontinuitas pasar mengacu pada resiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan
perubahan harga secara bertahap.
3.
Resiko kredit merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen
resikotidak dapat memenuhi kewajibannya.
4.
Resiko regulasi adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas publik melarang
penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu.
5.
Resiko pajak merupakan resiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak
dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan.
6.
Resiko akuntansi adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat
dicatat sebagai bagian dari transaksi yang hendak dilindungi nilai.
Peranan
Akuntansi
Akuntansi manajemen memainkan
peranan yang penting dalam proses resiko manajemen. Mereka membantu dalam
mengidentifikasikan eksposur pasar, menguantifikasikan keseimbangan yang
terkait dengan strategi respon risiko alternatif, mengukur potensi yang
dihadapi perusahaan terhadap resiko tertentu, mencatat produk lindung nilai
tertentu dan mengevaluasi efektifitas program lindung nilai.
Identifikasi
Resiko Pasar
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk
mengidentiofikasikan berbagai jenis resiko market berpotensi dapat disebut
dengan pemetaan resiko.
Menguantifikasi
Penyeimbangan
Peran yang dimainkan para akuntan
dalam proses manajemen risiko meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang
berkaitan dengan alternatif strategi respons resiko. Mungkin manajemen leih
suka mempertahankan beberapa resiko yang dihadapi ketimbang harus melakukan
lindung nilai apabila biaya perlindungan resiko dirasakan lebih tinggi dari
pada manfaatnya.
Manajemen
Resiko di Dunia dengan Kurs Mengambang
Dalam
dunia kurs mengambang, manajemen resiko mencakup :
1.
Antisipasi pergerakan kurs
2.
Pengukuran resiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan
3.
Perancangan strategi perlindungan yang memadai
4.
Pembuatan pengendalian manajemen resiko internal
Peramalan
atas perubahan kurs
Dalam mengembangkan program
manajemen resiko nilai tukar, manajer keuangan harus memiliki informasi
mengenai kemungkinan arah, waktu, dan magnetudo perubahan kurs. Karena
menyadari prospek kurs sebelumnya, manajemen keuangan dapat menyusun
ukuran-ukuran defensif memadai dengan lebih efesiensi dan efektif. Namun
demikian apakah mungkin untuk memprediksi pergerakan mata uang dengan akurat
tetaplah sebuah masalah.
Jika
peramalan kurs tidak mungkin atau terlalu mahal dilakukan, maka manajer
keuangan
dan akuntan harus mengatur masalah-masalah perusahaan mereka sedemikian rupa untuk
meminimalkan pengaruh buruk perubahan kurs. Proses ini dikenal sebagai
manajemen potensi resiko.
*Penetapan Harga Transfer dan Perpajakan Internasional*
Dari seluruh variable lingkugan
yang harus diperhatikan oleh manajer keuangan, hanya variable mata uang asing
yang memiliki pengaruh sama besarnya dengan variable perpajakan. Factor pajak
sangat mempengaruhi keputusan mengenai di mana perusahaan melakukan investasi,
bentuk organisasi apa yang digunakan, bagaimana cara mendanainya, kapan dan di
mana untuk mengakui elemen-elemen pendapatan, beban dan berapa harga transfer
yang dikenakan.
Perpajakan merupakan beban terbesar
bagi kebanyakan usaha. Oleh karenanya, merupakan hal yang wajar bagi manajemen
untuk meminimalkan pajak internasional bila dimungkinkan; akan tetapi berbeda
dengan biaya operasi langsung seperti tenaga kerja dan bahan mentah, manajemen
memiliki pengendalian terbatas terhadap beban pajak.
Variabel-variabel ini mencakup
perbedaan utama dalam sistem pajak nasional (yaitu bagaimana Negara mengenakan
pajak terhadap usaha yang beroperasi di daerah yuridisnya), upaya nasional
untuk masalah perpajakan ganda (yaitu bagaimana Negara mengenakan pajak
terhadap laa entitas usaha nasional yang bersumber dari luar negeri.
Konsep
Awal
Konsep ini mencakup istilah
netralitas pajak dan ekuitas pajak. Netralitas pajak berarti bahwa pajak tidak
memiliki pengaruh (tatau netral) terhadap keputusan alokasi sumber daya. Dengan
kata lain, keputusan bisnis di dorong oleh fundamental ekonomi, seperti tingkat
imbalan, dan bukan pertimbangan pajak.Ekuitas pajak berarti wajib pajak yang
menghadapi situasi yang mirip serupa semesinya membayar pajak yang sama, tetapi
terdapat ketidak setujuan antar bagaiman menginterpretasikan konsep ini.
Dalam kasus ini, laba yang berasal
dari luar negeri harus dikenakan pajak dengan jumlah yang sama dengan
perusahaan lain di negara itu, yaitu berdasarkan tarif pajak negara asing.
Keanekaragaman
Sistem Pajak Nasional
Suatu perusahaan dapat melakukan
bisnis internasional dengan mengekspor barang dan jasa atau dengan melakukan
investasi asing langsung atau tidak langsung. Ekspor jarang sekali memicu
potensi pajak di negara yang melakukan impor, karena sulit sekali bagi negara
pengimpor untuk menetapkan pajak yang dikenakan atas eksportir luar negeri.
Macam-Macam
Pajak
ü Pajak
Langsung, seperti pajak penghasilan, midah untuk dikenali dan umumnya
diungkapkan pada laporan keuangan perusahaan.
ü Pajak
Tidak Langsung, seperti pajak konsumsi, tidak dapat dikenali dengan jelas dan
tidak terlalu sering diungkapkan. Umumnya pajak tidak langsung tersembunyi
dalam pos “biaya dan beban lain-lain”.
ü Pajak
Penghasilan Perusahaan, mungkin digunakann secara lebih luas untuk menghasilkan
pendapatan bagi pemerintah dibandingkan dengan pajak utama lainnya, dengan
kemungkinan pengecualian untuk bead an cukai.
ü Pajak
Pungutan, adalah pajak yang dikenakan pemerintah terhadap deviden, bunga dan
pembayaran royalty yang diterima oleh investor asing. Pajak ini umunya dipungut
oleh perusahaan pembayar bunga dari sumbernya, yang kemudian membayarkan hasil
pungutan itu kepada pengumpul pajak di negara asal.
ü Pajak
Pembatalan nilai, merupakan pajak konsumsi yang ditemukan di Eropa dan Kanada.
Pajak ini umumnya dikenakan terhadap nilai tambah dari setiap tahap produksi
atau distribusi. Pajak ini berlaku untuk total penjualan dikurangi dengan
pembelian unit penjual perantara.
ü Pajak
Perbatasan, seperti bea cukai dan bea impor, umumnya ditujukan untuk menjaga
agar barang domestic dapat bersaing dalam harga dengan barang impor. Dengan
demikian, pajak yang dikenakan terhadap impor umumnya dilakukan secara pararel
dan pajak tidak langsung lainnya dibayarkan oleh produsen domestic barang yang
sejenis.
ü Pajak
Transfer, merupakan jenis pajak tidak langsung lainnya. Pajak ini dikenakan
terhadap pengalihan (transfer) objek antar pembayar pajak dan dapat menimbulkan
pengaruh yang penting terhadap keputusan bisnis sepeti struktur akuisisi.
*Akuntansi
Perubahan Harga*
Perubahan Harga
Harga merepresentasi
nilai tukar barang dan jasa pada suatu saat dalam suatu lingkungan ekonomik.
Barang dan jasa dapat berupa barang dan jasa antara yaitu berupa faktor
produksi atau produk akhir (barang dan jasa untuk konsumsi).
Harga masukan adalah
harga faktor produksi dan harga barang atau jasa antara yang diperoleh untuk
tujuan diolah lebih lanjut. Harga keluaran adalah harga barang dan jasa yang
dijual sebagai produk perusahaan. Pasar faktor produksi disebut pasar masukan
dan pasar produk akhir disebut pasar keluaran.
Secara umum, perubahan
harga adalah perbedaan jumlah rupiah untuk memperoleh barang atau jasa yang
sama pada waktu yang berbeda dalam pasar yang sama (masukan atau keluaran).
Dari segi akuntansi, perubahan harga adalah perbedaan antara kos tercatat suatu
objek (pos) dan jumlah rupiah yang menggambarkan nilai objek (pos) pada saat
tertentu. Dari sudut perusahaan, perbedaan harga masukan dan keluaran bukan
merupakan perubahan harga tetapi lebih merupakan laba yaitu kenaikan nilai
ekonomik yang diharapkan karena proses produksi.
Karakteristik perubahan
harga barang dan jasa, ada tiga jenis perubahan harga yaitu : (1) perubahan
harga umum, (2) perubahan harga spesifik, dan (3) perubahan harga relatif
1.
Perubahan Harga Umum
Perubahan harga umum
yaitu perubahan karena inflasi atau daya beli. Terjadi perubahan meskipun
manfaat atau daya tukar barang sama. Perubahan harga umum mencerminkan kenaikan
atau penurunan nilai tukar satuan uang atau dikenal dengan perubahan daya beli.
Perubahan tersebut dapat disebabkan pada umumnya oleh kekuatan-kekuatan faktor
ekonomik seperti tersedianya uang atau kecepatan beredarnya uang dibandingkan
dengan tersedianya barang atau jasa dalam perekonomian suatu negara.
Penyebab lain adalah ketidakseimbangan
antara permintaan dan penawaran barang dan jasa secara umum atau perubahan
harga pasar dunia untuk komoditas dasar tertentu. Perubahan harga umum ditandai
oleh perubahan seluruh harga barang dan jasa dengan tingkat dan arah yang sama.
o
Inflasi dan Daya Beli Uang
Indeks harga dapat
memberi gambaran perubahan tingkat harga dari waktu ke waktu. Perubahan indeks
harga merefleksi pula perubahan daya beli atau nilai tukar uang. Kenaikan
indeks harga berarti penurunan daya beli demikian pula sebaliknya. Daya beli
uang adalah kemampuan satuan uang pada saat tertentu untuk ditukarkan dengan
barang.
Gejala kenaikan tingkat harga umum dari
waktu ke waktu disebut inflasi. Inflasi ditunjukkan oleh indeks harga umum yang
cenderung menaik dari waktu ke waktu. Perubahan relatif indeks harga dari
perioda satu ke perioda berikutnya disebut dengan laju inflasi.
o
Implikasi Akuntansi
Kos berbagai objek yang
diukur dengan satuan uang pada waktu yang berbeda-beda sebenarnya merupakan
jumlah rupiah yang tidak homogenus sehingga tidak dapat dijumlahkan. Karena
bersifat moneter, meretia sudah merefleksi kos atau harga sekarang setiap saat
atau pada tanggal pelaporan. Dengan adanya perubahan daya beli, perusahaan
kemungkinan akan mendapat untung atau menderita rugi karena perusahaan menahan
pos-pos moneter.
Untung atau rugi daya
beli pos moneter terjadi apabila perusahaan menahan aset moneter atau mempunyai
utang moneter dalam jangka waktu tertentu. Dalam kondisi inflasi, menahan aset
moneter akan menimbulkan rugi daya beli. Dalam kndisi deflasi menahan aset
moneter akan memberikan untung daya beli
dan menahan utang moneter akan mengakibatkan rugi daya beli.
o
Interpretasi Untung / Rugi Daya Beli
Jumlah rupiah untung
atau rugi daya beli merupakan informasi untuk membantu pemakai dalam menentukan
laba ekonomik perusahaan karena informasi tersebut berkaitan dengan seberapa
jauh kapital secara ekonomik harus dipertahankan.
Untung daya beli
penahanan utang dapat diperlakukan sebagai pengurangan aset yang diperoleh
dengan utang tersebut. Untung atau rugi
daya beli pos moneter lancar dapat dianggap terrealisasi pada saat pos aset
moneter lancar diterima uangnya atau pada saat utang moneter lancar dilunasi.
Dari sudut pandang perusahaan sebagai kesatuan usaha, untung atau rugi daya
beli utang jangka panjang dalam suatu perioda tidak mempengaruhi besarnya laba.
Dari sudut likuiditas, untung atau rugi
daya beli akan memberi informasi apakah perusahaan dapat menjaga likuiditas
operasinya. Dalam kondisi inflasi, tentu saja modal kerja moneter akan
cenderung menurun daya belinya.
2.
Perubahan Harga Spesifik
Perubahan harga
spesifik adalah perubahan harga barang tertentu karena nilai instrinsik barang
tersebut berubah sehingga nilai tukarnya juga berubah baik di pasar masukan
maupun pasar keluaran.
Perubahan harga spesifik terjadi karena
berbagai faktor antara lain perubahan selera konsumer, perubahan teknologi di
bidang teknik industri dan spekulasi atau perubahan harapan masyarakat terhadap
kuantitas barang dan jasa tertentu yang tersedia dalam masyarakat.
Perubahan harga
spesifik dalam pasar masukan akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan kos
aset yang yang akhirnya mempengaruhi
biaya bagi perusahan. Perubahan harga spesifik dalam pasar keluaran akan
mengakibatkan kenaikan atau penurunan pendapatan perusahaan.
o
Implikasi Akuntansi
Dalam akuntansi kos historis,
perubahan harga spesifik ini tidak diperhatikan dan dengan sendirinya perubahan
ini akan tersembunyi dalam perhitungan laba. Seandainya pengaruh perubahan
harga spesifik tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba, pengaruh ini akan
menjadi untung atau rugi penahanan.
o
Interpretasi Untung/Rugi Penahanan
Untung penahanan
merupakan informasi tentang jumlah rupiah untuk mempertahankan kapital.
Dari segi evaluasi
kinerja manajemen, akuntansi kos sekarang sebenarnya memberi informasi tentang
kegiatan yang benar-benar merupakan upaya manajemen dan kegiatan yang
semata-mata hanya menahan aset dalam kaitannya dengan pengelolaan kapital
fisis. Laba operasi merupakan hasil
kegiatan produktif, sendangkan untung penahanan merupakan hasil kegiatan
penahanan aset semata. Laba operasi atas dasar kos sekarang merupakan pengukur
efisiensi pengelolaan dana atau kapital fisis perusahaan yang sebenarnya.
Dalam kondisi harga
yang menarik, biaya atas dasar kos sekarang yang dibebankan ke pendapatan akan
cenderung lebih tinggi daripada biaya historis karena itu laba akan cenderung
lebih kecil.
3.
Perubahan Harga Relatif
Perubahan harga relatif
mengukur tingkat penyimpanan perubahan harga barang atau jasa tertentu terhadap
perubahan akibat perubahan tingkat harga umum seluruh barang dan jasa.
Perubahan harga relatif adalah perubahan harga setelah pengaruh perubahan daya
beli dikeluarkan atau diperhitungkan.
Kalau unit moneter
dihomogenuskan dengan indeks harga umum, statemen laba-rugi akan menggambarkan
laba real secara ekonomik. Pengaruh perubahan harga relatif tidak dapat
terungkapkan secara penuh kalau penyesuaian tidak dilakukan baik untuk
perubahan harga spesifik maupun untuk perubahan harga umum. Model akuntansi
yang memperhitungkan pengaurh perubahan harga relatif sebenarnya merupakan
bastar atau hibrida antara model akuntansi daya beli konstan dan akuntansi kos
sekarang. Model hibrida tersebut disebut akuntansi kos sekarang daya beli
konstan.
*Auditing*
Auditing adalah suatu
proses yang sistematis untuk memperoleh dan menilai bukti-bukti secara
objektif, yang berkaitan dengan asersi-asersi tentang tindakan-tindakan dan
kejadian-kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara
asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan
mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Definisi di atas
mengandung arti yang luas dan berlaku untuk segala macam jenis auditing atau
pengauditan yang memiliki tujuan berbeda-beda. Adapun kalimat-kalimat kunci
dalam definisi auditing di atas adalah sebagai berikut:
1.
Proses yang Sistematis
Yaitu
mengandung makna sebagai rangkaian langkah atau prosedur yang logis, terencana,
dan terorganisasi.
2.
Memperoleh dan Menilai Bukti Secara Obyektif
Yaitu
mengandung arti bahwa auditor memeriksa dasar-dasar yang dipakai untuk membuat
asersi atau pernyataan oleh manajemen dan melakukan penilaian tanpa sikap
memihak.
3.
Asersi-asersi tentang Tindakan-tindakan dan Kejadiankejadian Ekonomi
Yaitu
asersi atau pernyataan tentang kejadian ekonomi yang merupakan informasi hasil
proses akuntansi yang dibuat oleh individu atau suatu organisasi. Hal penting
yang perlu dicatat adalah bahwa asersi-asersi tersebut dibuat oleh penyusun
laporan keuangan, yaitu manajemen perusahaan atau pemerintah, untuk selanjutnya
dikomunikasikan kepada para pengguna laporan keuangan, jadi bukan merupakan
asersi dari auditor.
4.
Tingkat Kesesuaian antara Asersi-asersi dengan Kriteria yang Telah Ditetapkan
Yaitu
secara spesifik memberikan alasan mengapa auditor tertarik pada pernyataan atau
asersi dan bukti-bukti pendukungnya. Namun agar komunikasi tersebut efisien dan
dapat dimengerti dengan bahasa yang sama oleh para pengguna, maka diperlukan
suatu kriteria yang disetujui bersama. Dalam audit laporan keuangan, kriteria
yang digunakan untuk mengukur tingkat kesesuaian adalah Prinsip Akuntansi
Berterima Umum (PABU).
5.
Mengkomunikasikan Hasilnya kepada Pihak-pihak yang Berkepentingan
Yaitu
kegiatan terakhir dari suatu auditing atau pengauditan adalah menyampaikan
temuan-temuan dan hasilnya kepada pengambil keputusan. Hasil dari auditing disebut
atestasi atau pernyataan pendapat (opini) mengenai kesesuaiannya antara asersi
atau pernyataan tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, yaitu prinsip
akuntansi berterima umum (PABU).
Sumber
: